Teknik Pengolahan Keripik Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) di Kampung Binyeri Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor

Processing Technique for Red Snapper Fish Scales (Lutjanus sp.) in Binyeri Village, Yendidori District, Biak Numfor Regency

Authors

  • Diarto Akademi Perikanan Kamasan
  • Ariantje Pattipeilohy Akademi Perikanan Kamasan Biak, Papua
  • Krisyanto Manuputty Akademi Perikanan Kamasan Biak, Papua

DOI:

https://doi.org/10.58950/jpk.v3i1.54

Keywords:

Pengolahan Keripik Sisik, Ikan Kakap Merah, Uji Sensori, Uji Kadar Air

Abstract

Tingginya kontribusi subsektor perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadikan subsektor perikanan sebagai andalan perekonomian Kabupaten Biak Numfor. Pengolahan produk keripik sisik ikan kakap merah dapat memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung peningkatan nilai PDRB Kabupaten Biak Numfor. Penelitian bertujuan untuk melakukan pengolahan keripik sisik ikan kakap merah menjadi keripik sisik ikan dan melakukan pengujian sensori dan kadar air keripik sisik ikan kakap merah. Penelitian dilaksanakan di Kampung Binyeri, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor pada bulan Juni 2021. Bahan baku utama dalam produk ini adalah sisik ikan kakap merah dengan penambahan beberapa bahan pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental (percobaan) dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan studi literatur. Berdasarkan pengujian sensori produk, diperoleh nilai sensori 9,0 untuk seluruh parameter sensori produk, seperti kenampakan, warna, rasa, dan kerenyahan. Pengujian kadar air dengan metode uji gravimetri menghasilkan nilai kadar air 5,99%. Secara kimiawi berdasarkan nilai kadar air produk telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan berdasarkan SNI 01-4305-1996 (maksimal 6%).

References

Afrianto dan Liviawaty (1989). Pengawetan dan pengolahan ikan kanisius. Yogyakarta Badan Standarisasi Nasional, 1996. SNI Keripik Singkong, SNI 01-4305-1996, Jakarta:

@BSN.

Badan Standarisasi Nasional, 2015. Pedoman pengujian sensori pada produk perikanan SNI 2346:2015. Jakarta: @ BSN.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta: Liberty.

Nindita L., 2016. Pembuatan Gelatin dari Limbah Sisik Kakap Merah, Purwokerto: UMP. Soekarto T.S. 1985. Penilaian Organolpetik. Bratara Karya Aksara, Jakarta.

Turisyawati, R. 2011. Pemanfaatan tepung suweng ( Amorphopallus campanulatus ) sebagai subtitusi tepung terigu pada pembuatan Cookies.

Winarno,F.G.1993, pangan gizi,teknologi dan konsumen, Gramedia pustaka, Jakarta. Winarno,F.G.2004, Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Diarto, & Fifianti. (2020). Teknik Pengolahan Keripik Usus Tuna (Thunnus sp.) di Kampung Anjareuw, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor: Processing Technique of Tuna (Thunnus sp.) Intestine Chips in Anjareuw Village, Samofa District, Biak Numfor Regency. Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, &Amp; Professional Services, 1(1), 36–44. https://doi.org/10.58950/jpk.v1i1.35

Ongge, D., Jayaputri, H. E., & Rumbewas, S. Y. (2021). Pengolahan Kerupuk Ikan Tuna (Thunnus Sp.) di Kampung Binyeri Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor: Processing of Tuna Crackers (Thunnus Sp.) in Binyeri Village, Yendidori District, Biak Numfor Regency. Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, &Amp; Professional Services, 1(2), 64–72. https://doi.org/10.58950/jpk.v1i2.32

Likumahua, E. S. ., & Nifaan, W. M. . (2020). Potensi Sumberdaya Ikan dan Model Pengelolaannya di Wilayah Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, &Amp; Professional Services, 1(1), 9–19. https://doi.org/10.58950/jpk.v1i1.23

Downloads

Published

2022-09-04

How to Cite

Diarto, Pattipeilohy, A., & Manuputty, K. (2022). Teknik Pengolahan Keripik Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) di Kampung Binyeri Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor: Processing Technique for Red Snapper Fish Scales (Lutjanus sp.) in Binyeri Village, Yendidori District, Biak Numfor Regency. Jurnal Perikanan Kamasan: Smart, Fast, &Amp; Professional Services, 3(1), 25–34. https://doi.org/10.58950/jpk.v3i1.54